Thursday, August 27, 2015

Sejarah Tangkit Serdang



Desa tangkit serdang awalnya bernama Tanjung Senang. Tanjung berarti : tanah yang membentuk tanjungan, karena disebelah utara mengalir sungai sekampung dan sebelah selatan mengalir sungai merabung yang bemuara/ bertemu disebelah timur sehingga terbentuklah sebuah tanjungan. Senang berarti bahagia. Jadi tanjung senang berarti daerah yang mendapatkan kebahagiaan bagi penghunianya.
Pada tahun 1927 belanda memilih daerah ini untuk dijadikan perkebunan karet milik onderneming, dan mengubah nama desa menjadi tangkit serdang. Tangkit berarti bukit, serdang berarti jenis pohon dihutan/ bukit yang terletak disebelah utara desa tangkit serdang .

Pada tahun 1950 kegiatan terorganisir yang mengarah pada suatu pemersatu dengan tujuan ingin mendirikan sebuah perkampungan atau desa yang diakui keberadaannya. Maka ditunjuklah suatu koordinator kesukuan pada waktu itu bernama Bpk. Tukijo, sekalipun banyak hambatan, larangan dari pihak perkebunan tapi rakyat tetap akam mendirikan sebuah perkampungan tanpa pamrih.
Pada tahun 1960 Bpk. Tukijo digantikan oleh Bpk. Panggih, pada waktu itulah mulai ada pengakuan berdirinya kampung tangkit serdang dan mulailah pajak penghasilan dipungut. 
Pada tahun 1969 Bpk. Panggih digantikan oleh Bpk. Harun kemudian pada tahun 1970, kurang lebih 6 bulan saudara harun digantikan oleh H.Abdul Ghafar selaku kartiker atau pejabat sementara.
Ada tahun 1971 H.Abdul Ghafar diganti oleh bapak wawi dari mandor besar PNP. Waktu itu jelmaan ondernemingmberubah menjadi perusahaan negara (PNP). Adapun PNP dengan sebutan administrator PNP tangkit serdang waktu itu adalah bapak Ir. Abdul Karim .
Pada tahun 1974 pihak pemerintah bekerja sama dengan DPRD  sert a pihak PNP X merealisasikan permohonan masyarakat mengadakan pengukuran batasan-batasan tanah PNP X dengan wilaya yang boleh diusahaan oleh rakyat dengan nama tanah okupasi maka ditanamlah patok-patok besi tiap sudut menyusun terbitnya peta kampung yang disah oleh pihak agrarian dengan nama peta situasi nomor 8 tahun 1974. Menyusul kebijakan pemimpin PNP X berhubung bapak wawi sebagai PJS kampung dan berstatus mandor besar PNP tangkit serdang yang tidak memungkinkan bertugas rangkap dan tenagany masih diperlukan pihak PNP X maka Adm Ir. Abdul Karim mengajukan permohonan kepada Danrawil pagelaran untuk menunjuk salah satu anggota untuk menggantikan posisi bapak wawi pada tanggal 31 Desember 1976 ata restu pangdam IV sriwijaya dan persetujuan bupati lampung selatan , maka pada tnggal 1 januari 1975 saudara jamaludin Effendi dari kecamatan pagelaran oleh Bapak bupati lampung selatan dilantik sebagai PJS kampung tangkit serdang yang pada waktu itu berperingkat sebagai desa swadaya .
Pada tahun 1979 masa jabatan PJS telah habis dan diadakan pemilihan kepala desa secara definitif maka, bapak jamaludin effen di masih terpilih sebagai kepala desa dan dilantik untuk masa jabatan 8 tahun dengan peringkat desa swadaya dan pada tahun 1975 menjadi swasembada.
Pada 1989 diadakan pemilihan kembali kepala desa dan terpilihlah Bapak Paimin hermanto dan digantika oleh Bapak suroto sebagai PJS sehubungan pada tahun 1992 akan diadakan pemilihan kembali kepala desa maka terpilihlah Bapak H. Yahudinn yunus habis masa jabatanya dan diadakannya pemilihan kembali dan terpilihlah bapak Eko Suhartono sebagai kepala desa dan dilantik sebagai kepala desa untuk  masa jabatan 6 tahun. Dan pada tanggal 18 april 2013 dilaksanankan kembali pemilihan kepala pekon dan terpilihlah bapak Ihsan panuju sebagai kepala pekon dan dilantik untuk masa jabatan 6 tahun kedepan.

2 comments:

  1. apa sasaran utama pembangunan desa selama masa kepala desa menjabat??

    ReplyDelete
  2. Saya menginginkan Jalan poros bisa diaspal hot mix kemudian lampu penerangan jalan diaktifkan. Dengan demikian segala aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan baik dan aman.

    ReplyDelete