Desa tangkit serdang awalnya bernama Tanjung Senang. Tanjung berarti : tanah yang membentuk tanjungan, karena
disebelah utara mengalir sungai sekampung dan sebelah selatan mengalir sungai
merabung yang bemuara/ bertemu disebelah timur sehingga terbentuklah sebuah
tanjungan. Senang berarti bahagia. Jadi tanjung senang berarti daerah yang
mendapatkan kebahagiaan bagi penghunianya.
Pada tahun 1927 belanda memilih daerah
ini untuk dijadikan perkebunan karet milik onderneming, dan mengubah nama desa
menjadi tangkit serdang. Tangkit berarti bukit, serdang berarti jenis pohon
dihutan/ bukit yang terletak disebelah utara desa tangkit serdang .
Pada tahun 1950 kegiatan terorganisir
yang mengarah pada suatu pemersatu dengan tujuan ingin mendirikan sebuah
perkampungan atau desa yang diakui keberadaannya. Maka ditunjuklah suatu
koordinator kesukuan pada waktu itu bernama Bpk. Tukijo, sekalipun banyak
hambatan, larangan dari pihak perkebunan tapi rakyat tetap akam mendirikan
sebuah perkampungan tanpa pamrih.
Pada tahun 1960 Bpk. Tukijo digantikan
oleh Bpk. Panggih, pada waktu itulah mulai ada pengakuan berdirinya kampung
tangkit serdang dan mulailah pajak penghasilan dipungut.
Pada tahun 1969 Bpk. Panggih digantikan
oleh Bpk. Harun kemudian pada tahun 1970, kurang lebih 6 bulan saudara harun
digantikan oleh H.Abdul Ghafar selaku kartiker atau pejabat sementara.
Ada tahun 1971 H.Abdul Ghafar diganti
oleh bapak wawi dari mandor besar PNP. Waktu itu jelmaan ondernemingmberubah
menjadi perusahaan negara (PNP). Adapun PNP dengan sebutan administrator PNP
tangkit serdang waktu itu adalah bapak Ir. Abdul Karim .
Pada tahun 1974 pihak pemerintah bekerja
sama dengan DPRD sert a pihak PNP X
merealisasikan permohonan masyarakat mengadakan pengukuran batasan-batasan
tanah PNP X dengan wilaya yang boleh diusahaan oleh rakyat dengan nama tanah
okupasi maka ditanamlah patok-patok besi tiap sudut menyusun terbitnya peta
kampung yang disah oleh pihak agrarian dengan nama peta situasi nomor 8 tahun
1974. Menyusul kebijakan pemimpin PNP X berhubung bapak wawi sebagai PJS
kampung dan berstatus mandor besar PNP tangkit serdang yang tidak memungkinkan
bertugas rangkap dan tenagany masih diperlukan pihak PNP X maka Adm Ir. Abdul
Karim mengajukan permohonan kepada Danrawil pagelaran untuk menunjuk salah satu
anggota untuk menggantikan posisi bapak wawi pada tanggal 31 Desember 1976 ata
restu pangdam IV sriwijaya dan persetujuan bupati lampung selatan , maka pada
tnggal 1 januari 1975 saudara jamaludin Effendi dari kecamatan pagelaran oleh
Bapak bupati lampung selatan dilantik sebagai PJS kampung tangkit serdang yang
pada waktu itu berperingkat sebagai desa swadaya .
Pada tahun 1979 masa jabatan PJS telah
habis dan diadakan pemilihan kepala desa secara definitif maka, bapak jamaludin
effen di masih terpilih sebagai kepala desa dan dilantik untuk masa jabatan 8
tahun dengan peringkat desa swadaya dan pada tahun 1975 menjadi swasembada.
Pada 1989 diadakan
pemilihan kembali kepala desa dan terpilihlah Bapak Paimin hermanto dan
digantika oleh Bapak suroto sebagai PJS sehubungan pada tahun 1992 akan
diadakan pemilihan kembali kepala desa maka terpilihlah Bapak H. Yahudinn yunus
habis masa jabatanya dan diadakannya pemilihan kembali dan terpilihlah bapak
Eko Suhartono sebagai kepala desa dan dilantik sebagai kepala desa untuk masa jabatan 6 tahun. Dan pada tanggal 18
april 2013 dilaksanankan kembali pemilihan kepala pekon dan terpilihlah bapak
Ihsan panuju sebagai kepala pekon dan dilantik untuk masa jabatan 6 tahun
kedepan.
apa sasaran utama pembangunan desa selama masa kepala desa menjabat??
ReplyDeleteSaya menginginkan Jalan poros bisa diaspal hot mix kemudian lampu penerangan jalan diaktifkan. Dengan demikian segala aktivitas masyarakat bisa berjalan dengan baik dan aman.
ReplyDelete